KOMPAS/WISNU WIDIANTOROWakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat ruangan serves di Komplek Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (17/10/2012). Aktivitas yang juga dilakukan di semua lantai di Komplek Balaikota tersebut untuk mengunjungi pegawai yang berkantor di gedung itu.
Uckit-Sang-Pencerah : Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menyediakan tempat tinggal dengan biaya sewa murah untuk warga DKI Jakarta yang berekonomi menengah ke bawah. Salah satu caranya mengubah pemukiman kumuh menjadi layak huni dengan tetap mengedepankan warga yang sebelumnya telah menetap di wilayah tersebut.
"Yang penting bagi kami kawasan itu terbebas dari kesan kumuh, tapi warganya tidak diusir," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta, Sabtu (20/10/2012). Basuki memberi contoh, salah satu wilayah yang telah dibidik adalah pemukiman kumuh di belakang depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
Hal itu direalisasikan dengan mengatur agenda pembahasan intensif bersama Direktur Utama Pertamina, dan Kementerian Perumahan Rakyat dalam waktu dekat. Nantinya, lanjut dia, Pemprov DKI akan meminta Pertamina untuk menyiapkan lahan sekaligus bangunan apartemen terpadu. Semuanya disesuaikan dengan konsep yang telah dikemukakan oleh Gubernur DKI saat ini, Joko Widodo (Jokowi).
"Kami sudah ngomong dengan Pertamina. Intinya, Pertamina akan buat zona pengaman dan kita minta dibangunkan apartemen terpadu yang sesuai dengan konsep Pak Gubernur," ujarnya.
Namun demikian, Basuki menegaskan, Pemprov DKI tidak akan memberikan kucuran dana untuk merealisasikan rencana tersebut. Dalam artian, semua pembangunan apartemen terpadu di wilayah itu menjadi tanggungjawab penuh Pertamina.
"Sedang kita matangkan. Yang penting kita tidak pakai APBD, dan Pertamina akan menyelesaikan semuanya. Menggandeng swasta atau cara lain itu urusan Pertamina," pungkasnya.
Untuk diketahui, mimpi besar Jokowi-Basuki dalam mengatasi pemukiman padat dan kumuh adalah dengan membangun apartemen terpadu, atau rumah susun dengan harga sewa murah. Nantinya, apartemen terpadu itu berada tak jauh dari pasar, stasiun, atau bahkan tempat kerja warga DKI Jakarta.
Bahkan lebih jauh, apartemen terpadu itu akan dibangun di tengah kota. Hal ini bertujuan untuk menekan padatnya kendaraan dari warga di pinggiran Jakarta yang bekerja di tengah kota.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar