Sabtu, 11 Mei 2013

HUBUNGAN RI-JERMAN SEMAKIN MESRA, INDUSTRI MOBIL VOLKSWAGEN BANGUN PABRIK DI RI

Volkswagen-Beetle_GSR
Aku-Sang-Pencerah - Jakarta : Hubungan bisnis Indonesia dengan Jerman semakin harmonis. Hal ini tidak terlepas dari potensi ekonomi Indonesia yang telah dibaca Jerman jauh jauh hari. Jerman yang cermat membaca peluang langsung menawarkan MBT Leopard 2 kepada Indonesia, saat Belanda terlihat ragu-ragu dan cenderung menolak pembelian yang dilakukan Indonesia.
Di awal bulan Mei ini, Pemerintah Jerman secara resmi menyetujui penjualan 160 MBT Leopard 2 dan APC Marder ke Indonesia.
Tak lama kemudian giliran pebisnis Jerman yang mencoba mengambil inisiatif. Pabrik mobil terkenal Volkswagen berencana membuka perakitan di Indonesia. Mungkin mereka sudah mendengarkan ucapan orang terkaya di dunia Carlos Slim, bahwa Indonesia tempat investasi yang menjanjikan.
Menurut (CEO) Volkswagen Grup Indonesia, Andrew Nasuri pabrik Volkswagen akan dibangun di Bukit Indah, Cikampek dengan luas lahan yang telah disiapkan 60 hektar. Volkswagen tertarik membangun pabrik di Indonesia karena potensi pasar sangat besar. Tahun lalu penjualan Volkswagen di Indonesia mencapai 1.200 unit dan ditargetkan tahun 2013 mencapai 3.000 unit. Dari sisi branding nama VW memang telah melekat pada masyarakat Indonesia, melalui VW kodoknya tempo dulu.
Hugo Chavez Pengguna VW
Mendiang Hugo Chavez Pengguna VW
Secara prinsip Volkswagen Jerman telah menyetujui pembangunan pabrik perakitan VW di Indonesia. Saat ini tim Volkswagen sedang melakukan penelitian termasuk memilih supplier serta menghitung berapa persen kandungan lokal yang akan diterapkan pada mobil yang dirakit nanti. Penelitian ini lebih kearah menjaga mutu VW serta peraturan dari
Pemerintah RI yang mewajibkan penggunaan komponen lokal.
Pabrik completely knocked down atau perakitan mobil VW ini diharapkan bisa dibangun 2 atau 3 tahun lagi.
Berapa dana yang akan digelontorkan VW belum diketahui secara detil. Namun tahun lalu pihak Volkswagen menyatakan akan berinvestasi sebesar US$ 140 juta atau Rp 1,3 trilliun di Indonesia.
Investor asing mulai membidik Indonesia sebagai lahan berinvestasi. Sudah waktunya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur yang morat marit, apalagi memasuki tahun politik yang banyak menteri pecah konsentrasinya akibat maju sebagai calon legislatif 2014 atau peserta konvensi calon presiden Partai Politik. Lha yang ngurus negara siapa..?. Welcome to Indonesia

Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar