Presiden SBY dan Kanselir Angela Merkel menggelar konferensi pers bersama di Istana Merdeka, Selasa (10/7/2012) sore.
JAKARTA, KOMPAS.com — Kanselir Jerman Angela Merkel memuji kemampuan Pemerintah Indonesia dalam mengurangi sovereign debt dari 80 persen terhadap produk domestik bruto menjadi 24 persen. Terlebih, keberhasilan pengurangansovereign debt dilakukan dalam waktu singkat.
"Saya pikir ini dapat menjadi contoh mengenai apa yang bisa dicapai dan apa yang negara-negara Eropa harus capai," kata Kanselir Merkel seusai melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/7/2012).
Sementara itu, Presiden Yudhoyono mengatakan, Pemerintah Indonesia bersyukur dapat menjaga pertumbuhan ekonomi kendati turut terkena imbas krisis ekonomi 2008 dan krisis Eropa. Presiden Yudhoyono mengatakan, krisis Eropa tidak sebesar krisis ekonomi 2008.
"Kalau melihat apa yang terjadi di negeri kami saat ini, mudah-mudahan tidak seberat apa yang Indonesia alami pada tahun 2008," kata Presiden Yudhoyono.
Ditambahkan, Indonesia optimistis bahwa negara-negara Eropa dapat keluar dari krisis yang tengah melanda benua tersebut. Presiden Yudhoyono mengatakan, pasti ada solusi yang tepat untuk mengatasi krisis di Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar