(Uckit-Sang-Pencerah), Untuk memberikan kesempatan para guru dan siswa yang beragama muslim menjalankan ibadah puasa di hari pertama Ramadhan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan meliburkan para guru dan siswa pada Jumat (20/7) mendatang. Tak hanya itu, selama Ramadhan, jam belajar siswa dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas akan dikurangi.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, selama Ramadhan, untuk setiap jam mata pelajaran akan dipotong hingga 10 menit. Artinya, untuk jam pelajaran siswa SD yang semula 40 menit per mata pelajaran menjadi 30 menit. Sedangkan untuk jam pelajaran SMP dan SMA yang semula rata-rata 45 menit berkurang menjadi 35 menit.
Untuk sekolah yang belajar enam hari seminggu, maka ditetapkan kegiatan belajar mengajar berlangsung mulai pukul 06.30 hingga pukul 12.15. Sedangkan sekolah petang, mulai pukul 10.15 hingga 16.00. Sementara untuk sekolah dengan waktu belajar lima hari, dimulai pukul 06.30 hingga 13.30 untuk pagi dan petang pukul 09.00 hingga 16.30.
"Jadi, jam masuk tidak berubah, justru habis sahur, shalat Subuh, berangkat sekolah, pulangnya yang lebih cepat dari biasanya. Untuk adaptasi siswa, sekolah-sekolah di DKI Jakarta juga akan diliburkan pada awal Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada Jumat (20/7) dan kembali masuk pada Senin (23/7)," ujar Taufik, senin (16/7).
Ia berharap, selama puasa tidak akan dijadikan alasan peserta didik untuk bermalas-malasan. Bahkan, sekolah diharapkan bisa meningkatkan pembinaan iman dan takwa. "Sekolah yang biasa tadarus 15 menit silakan dilanjutkan, kalau perlu ditingkatkan, shalat Dhuha, shalat Dzuhur berjamaah, hingga tausiyah atau ceramah singkat perlu dilakukan," katanya.
Sementara itu, untuk libur Lebaran bagi siswa dijadwalkan berlangsung enam hari sebelum Idul Fitri dan enam hari setelah Idul Fitri 1433 Hijriah. Taufik mengimbau, pihak sekolah hendaknya memanfaatkan libur Ramadhan siswa dengan berbagai kegiatan yang bersifat religius dan sosial, seperti pesantren kilat dan sebagainya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, selama Ramadhan, untuk setiap jam mata pelajaran akan dipotong hingga 10 menit. Artinya, untuk jam pelajaran siswa SD yang semula 40 menit per mata pelajaran menjadi 30 menit. Sedangkan untuk jam pelajaran SMP dan SMA yang semula rata-rata 45 menit berkurang menjadi 35 menit.
Untuk sekolah yang belajar enam hari seminggu, maka ditetapkan kegiatan belajar mengajar berlangsung mulai pukul 06.30 hingga pukul 12.15. Sedangkan sekolah petang, mulai pukul 10.15 hingga 16.00. Sementara untuk sekolah dengan waktu belajar lima hari, dimulai pukul 06.30 hingga 13.30 untuk pagi dan petang pukul 09.00 hingga 16.30.
"Jadi, jam masuk tidak berubah, justru habis sahur, shalat Subuh, berangkat sekolah, pulangnya yang lebih cepat dari biasanya. Untuk adaptasi siswa, sekolah-sekolah di DKI Jakarta juga akan diliburkan pada awal Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada Jumat (20/7) dan kembali masuk pada Senin (23/7)," ujar Taufik, senin (16/7).
Ia berharap, selama puasa tidak akan dijadikan alasan peserta didik untuk bermalas-malasan. Bahkan, sekolah diharapkan bisa meningkatkan pembinaan iman dan takwa. "Sekolah yang biasa tadarus 15 menit silakan dilanjutkan, kalau perlu ditingkatkan, shalat Dhuha, shalat Dzuhur berjamaah, hingga tausiyah atau ceramah singkat perlu dilakukan," katanya.
Sementara itu, untuk libur Lebaran bagi siswa dijadwalkan berlangsung enam hari sebelum Idul Fitri dan enam hari setelah Idul Fitri 1433 Hijriah. Taufik mengimbau, pihak sekolah hendaknya memanfaatkan libur Ramadhan siswa dengan berbagai kegiatan yang bersifat religius dan sosial, seperti pesantren kilat dan sebagainya.
Sumber : beritajakarta.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar