KOMPAS.com/Vitalis Yogi TrisnaMantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri menunjukkan tanda telah menggunakan hak suaranya pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta di TPS 031, Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2012). Megawati melakukan pencoblosan didampingi oleh calon gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengatakan, jika hasil penghitungan cepat atau quick countbenar, koalisi dengan partai politik lain untuk menghadapi putaran kedua dalam Pilkada DKI Jakarta akan dibicarakan setelah Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta mengumumkan hasil resmi pilkada.
"Kita menunggu keputusan KPUD," kata Megawati di Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu ( 11/7/2012 ), ketika ditanya koalisi dengan parpol lain untuk menghadapi putaran kedua.
Seperti diketahui, hasil penghitungan cepat sementara dari beberapa lembaga menempatkan pasangan yang diusung PDIP dan Partai Gerindra, yakni Joko Widodo alias Jokowi dan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di urutan pertama. Setelah itu, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, Hidayat Nur Wahid-Didik, Faisal-Biem Benjamin, Alex Noerdin-Nono Sampono, dan Hendardji-Ahmad Riza Patria.
Diperkirakan, pasangan Jokowi-Ahok akan bertarung dengan pasangan yang diusung Partai Demokrat, PAN, PKB, dan PDS yakni Fauzi Bowo-Nachrowi di putaran kedua.
Megawati mengatakan, hasil saat ini baru sebagian dari hasil yang diharapkan. Ke depan, seluruh kader dan simpatisan harus bekerja lebih keras, khususnya menarik suara warga yang tak menggunakan hak pilihnya hari ini. Laporan yang diterima Megawati, jumlah warga yang tak nyoblos masih cukup besar.
Selain itu, lanjut Megawati, perlu dilakukan antisipasi kembali terjadinya masalah dalam penyelenggaraan pemilu seperti tak akuratnya daftar pemilih tetap. "Nanti masalah DPT jangan ada lagi. Itu harus kita pantau," kata mantan Presiden RI itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar