Jokowi dampingi Megawati di TPS 031 Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (11/4).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan
Denny JA menilai Jokowi lebih unggul dalam pertarungan merebut kursi
DKI 1 ketimbang calon gubernur lainnya. Data yang diperolehnya pada
Rabu (11/7) siang ini mencapai 85,14 persen. Jokowi unggul dengan
perolehan suara 42,65 persen.
Sementara cagub lainnya, Foke masih dibawahnya. Cagub berkumis ini mendapatkan 34,40 persen suara. Sedangkan Hidayat Nur Wahid, hanya 11,86 persen.
Pakar Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Saiful Umam, menyatakan kemenangan Jokowi dalam penghitungan cepat, tidak lepas dari psikologi masyarakat Jakarta yang muak dengan stagnasi. "Foke hanya bisa memberikan janji gombal sehingga dia terancam kalah dalam pertarungan politik kali ini," jelasnya, saat dihubungi.
Foke pernah bersemboyan serahkan kepada ahlinya. Tapi pada kenyataannya jakarta tetap banjir. Kemacetan tetap saja terjadi. Bahkan semakin parah. "Itu karena diserahkan pada ahlinya, sehingga seperti ini yang terjadi. Tidak ada perubahan," paparnya.
Dia mengatakan Jokowi dinilai bisa unggul karena mengantongi kesuksesan dalam memimpin masyarakat Solo. Masyarakat yang heterogen, lintas pemahaman keagamaan mulai yang liberal sampai fundamental, dapat dirangkul. Begitu juga dengan budaya dan pengelolaannya, dianggap berhasil oleh masyarakat nasional, bahkan internasional
Sementara cagub lainnya, Foke masih dibawahnya. Cagub berkumis ini mendapatkan 34,40 persen suara. Sedangkan Hidayat Nur Wahid, hanya 11,86 persen.
Pakar Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Saiful Umam, menyatakan kemenangan Jokowi dalam penghitungan cepat, tidak lepas dari psikologi masyarakat Jakarta yang muak dengan stagnasi. "Foke hanya bisa memberikan janji gombal sehingga dia terancam kalah dalam pertarungan politik kali ini," jelasnya, saat dihubungi.
Foke pernah bersemboyan serahkan kepada ahlinya. Tapi pada kenyataannya jakarta tetap banjir. Kemacetan tetap saja terjadi. Bahkan semakin parah. "Itu karena diserahkan pada ahlinya, sehingga seperti ini yang terjadi. Tidak ada perubahan," paparnya.
Dia mengatakan Jokowi dinilai bisa unggul karena mengantongi kesuksesan dalam memimpin masyarakat Solo. Masyarakat yang heterogen, lintas pemahaman keagamaan mulai yang liberal sampai fundamental, dapat dirangkul. Begitu juga dengan budaya dan pengelolaannya, dianggap berhasil oleh masyarakat nasional, bahkan internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar