(ANTARA/Nyoman Budhiana)
VIVAnews - Presiden Jerman Christian Wulff terkesan
dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" sebagai tuah jalinan persatuan
dalam keragaman warga negara Indonesia. Wulff mengaku salut, perbedaan
suku dan agama bisa dipersatukan dalam wadah negara dengan sama-sama
menjunjung tinggi motto itu.
"Kami terharu dengan moto Bhineka Tunggal Ika," kata Wulff saat memberi keterangan pers usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis 1 Desember 2011.
Wulff mengapresiasi keberhasilan Indonesia menerapkan hidup berdemokrasi di tengah keragaman suku dan agama. Menurut dia, dengan perbedaan suku dan agama, rakyat Indonesia dapat hidup berdampingan secara harmonis.
"Hidup bersama dalam kebebasan, dan kebebasan memilih agama bisa menjadi teladan dalam demokrasi negara-negara mayoritas Islam seperti Afrika dan Arab," kata dia.
Wulff menilai, Indonesia bisa menjadi rujukan negara-negara berpenduduk mayoritas Islam seperti di Afrika dan Arab dalam menerapkan demokrasi. Bahkan, Wulff merekomendasikan negara-negara itu untuk menjadikan Indonesia sebagai contoh.
"Mereka harus lihat pertumbuhan ekonomi dan demokrasi bisa cocok. Dan iklim yang toleran dan keamanan hukum bisa dinikmati," ujar Wulff.
Wullf juga menyampaikan kesan khusus dan apresiasi atas keberhasilan Indonesia bangkit kembali pasca-dilanda krisis ekonomi. "Saya sangat terkesan tentang kebangkitan kembali di kawasan Asia. Dan kami dari Jerman sangat berminat untuk menjalin hubungan kedua negara kita," kata dia.
"Kami terharu dengan moto Bhineka Tunggal Ika," kata Wulff saat memberi keterangan pers usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis 1 Desember 2011.
Wulff mengapresiasi keberhasilan Indonesia menerapkan hidup berdemokrasi di tengah keragaman suku dan agama. Menurut dia, dengan perbedaan suku dan agama, rakyat Indonesia dapat hidup berdampingan secara harmonis.
"Hidup bersama dalam kebebasan, dan kebebasan memilih agama bisa menjadi teladan dalam demokrasi negara-negara mayoritas Islam seperti Afrika dan Arab," kata dia.
Wulff menilai, Indonesia bisa menjadi rujukan negara-negara berpenduduk mayoritas Islam seperti di Afrika dan Arab dalam menerapkan demokrasi. Bahkan, Wulff merekomendasikan negara-negara itu untuk menjadikan Indonesia sebagai contoh.
"Mereka harus lihat pertumbuhan ekonomi dan demokrasi bisa cocok. Dan iklim yang toleran dan keamanan hukum bisa dinikmati," ujar Wulff.
Wullf juga menyampaikan kesan khusus dan apresiasi atas keberhasilan Indonesia bangkit kembali pasca-dilanda krisis ekonomi. "Saya sangat terkesan tentang kebangkitan kembali di kawasan Asia. Dan kami dari Jerman sangat berminat untuk menjalin hubungan kedua negara kita," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar