Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan (tengah), Menteri Perdagangan dan Pariwisata Peru Jose Luis Silva Martinot (kiri), dan Menteri Perekonomian Meksiko Bruno Ferrari Garcia de Alba (kanan), berbincang saat akan memberi keterangan pers seusai penutupan ASEAN Latin Business Forum (ALBF) 2012 di Jakarta, Selasa (10/7). (FOTO ANTARA/Ismar Patrizki)
Nota Kesepahaman yang memuat kerja sama antara Kementerian Perdagangan RI dan MINCETUR di bidang promosi perdagangan, diharapkan dapat menjadi salah satu wahana di dalam upaya untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Republik Indonesia Gita Wirjawan menandatangani nota kesepahaman (MOU) kerjasama bidang promosi perdagangan dengan Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Peru (MINCETUR).
"Nota Kesepahaman yang memuat kerja sama antara Kementerian Perdagangan RI dan MINCETUR di bidang promosi perdagangan, diharapkan dapat menjadi salah satu wahana di dalam upaya untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara," demikian rilis berita yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Upaya peningkatan perdagangan tersebut bisa dilakukan antara lain melalui kegiatan pertukaran informasi perdagangan, kerjasama dalam rangka riset terhadap pasar di kedua negara serta sejumlah kerjasama untuk meningkatkan nilai perdagangan RI-Peru.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Gusmardi Bustami, mengatakan Peru adalah salah satu negara pasar tujuan ekspor non-tradisional Indonesia di kawasan Amerika Latin.
"Peru dan Indonesia dapat saling mengisi dan melengkapi di bidang perdagangan," kata Gusmardi dalam rilis berita.
Kemendag pada 2012 menargetkan ekspor ke pasar non-tradisional bertumbuh sebesar 25 persen sementara untuk perdagangan dengan Peru, pemerintah menargetkan total perdagangan mencapai sekitar 142,5 miliar dolar AS.
Dirjen PEN juga menjelaskan bahwa Menteri Perdagangan RI dan MINCETUR pada 15 Maret 2012 telah melakukan pembicaraan bilateral dimana diketahui nilai volume perdagangan kedua negara belum mencerminkan potensi yang ada sehingga menurut kedua Menteri tersebut perlu adanya langkah strategis dalam meningkatkan ekspor.
Total ekspor Indonesia ke Peru pada 2011 mencapai 161,98 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Peru pada tahun yang sama sebesar 51,38 juta dolar AS, sehingga Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar 110,59 juta dolar AS.
"Nota Kesepahaman yang memuat kerja sama antara Kementerian Perdagangan RI dan MINCETUR di bidang promosi perdagangan, diharapkan dapat menjadi salah satu wahana di dalam upaya untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara," demikian rilis berita yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa.
Upaya peningkatan perdagangan tersebut bisa dilakukan antara lain melalui kegiatan pertukaran informasi perdagangan, kerjasama dalam rangka riset terhadap pasar di kedua negara serta sejumlah kerjasama untuk meningkatkan nilai perdagangan RI-Peru.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Gusmardi Bustami, mengatakan Peru adalah salah satu negara pasar tujuan ekspor non-tradisional Indonesia di kawasan Amerika Latin.
"Peru dan Indonesia dapat saling mengisi dan melengkapi di bidang perdagangan," kata Gusmardi dalam rilis berita.
Kemendag pada 2012 menargetkan ekspor ke pasar non-tradisional bertumbuh sebesar 25 persen sementara untuk perdagangan dengan Peru, pemerintah menargetkan total perdagangan mencapai sekitar 142,5 miliar dolar AS.
Dirjen PEN juga menjelaskan bahwa Menteri Perdagangan RI dan MINCETUR pada 15 Maret 2012 telah melakukan pembicaraan bilateral dimana diketahui nilai volume perdagangan kedua negara belum mencerminkan potensi yang ada sehingga menurut kedua Menteri tersebut perlu adanya langkah strategis dalam meningkatkan ekspor.
Total ekspor Indonesia ke Peru pada 2011 mencapai 161,98 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Peru pada tahun yang sama sebesar 51,38 juta dolar AS, sehingga Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar 110,59 juta dolar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar